Setiap kali berada dalam sebuah situasi terpuruk, gue selalu menyemangati diri dengan mencari cari sisi positif dari keterpurukan gue.
Seperti sekarang , setelah resmi menjalani masa cuti sebelum hari H resignation tanggal 13 nanti.
Gue berstatus pengangguran.
Dengan dompet yang cuma cukup buat makan sampai hari servis datang.
Rasanya emang nggak enak luntang lantung dengan kegiatan nggak jelas begini .
Berdalih dengan alasan istirahat, gue menunda mencari pekerjaan baru sampai 1 bulan lagi . Sebuah alasan yang cukup dimengerti sama kakak kakak gue yang ngeliat betapa gue kerja keras selama 2 tahun ini . Sebuah alasan yang nggak bisa diterima oleh ibu menyebalkan entah mengapa . Dan seolah nggak cukup , dia berencana akan datang menjelang hari Raya nanti untuk tinggal serumah di oasis yang baru saja gue temukan ini.
Gue cuma bisa berdoa pada Tuhan untuk menjaga kepala gue tetap dingin selama berhadapan dengan dia agar gue nggak jadi anak durhaka .
Oke cukup curhatnya .
Sisi positif yang gue dapet dari masa pengangguran gue adalah , gue jadi bisa memperhatikan hal hal yang sebelumnya terlewatkan begitu saja oleh mata ini .
Gue bersyukur melewati masa transisi ini di rumah kakak di daerah yang sangat indah ini ( haiss ) . Tapi serius deh , komplek Citra Graha ini seperti permata di tengah lumpur .
Salah satu dari kita pernah nulis tentang daya tarik dari masing masing cluster di postingan sebelumnya kan ? . Tapi buat gue pribadi , cluster Iris emang paling juara dengan danau dan ikan ikan koi di dalamnya .
Gue berkeinginan suatu saat membeli rumah ini dari kakak gue , untuk diri gue pribadi . Dengan duit gue pribadi . Jadi , selamanya Citra Graha akan menjadi oasis rahasia gue tanpa terusik siapapun .
Oh iya , usai berolahraga sore ini , gue duduk duduk di beranda samping menikmati udara sore (kegiatan khas lansia dan pengangguran ) . Mata gue tertumbuk pada bunga lily merah jambu yang minggu lalu mati lantaran diinjak oleh Tukang yang nggak punya otak . Gue geram setengah mati , pasalnya orang yang nggak punya otak itu menginjak bunga lily ketika bunga itu sedang mekar dengan indahnya . Tapi , ternyata di atas tangkai tumbang itu tumbuh tunas lily baru yang siap mekar . Gue tersenyum sendiri , mengingatkan gue pada salah satu bait lagu nasional yang bunyinya .. ” Gugur satu tumbuh seribu ”
Di atas tangkai mati , tumbuh tunas baru yang siap berbunga .
Seperti karir gue yang sudah berakhir di Mercure Banjarmasin , gue optimis pasti karir yang lebih menjanjikan sedang menunggu untuk gue perjuangkan di suatu tempat .
Seperti kehidupan cinta gue yang saat ini sedang berantakan , pasti akan ada hadiah atas kesabaran yang sudah gue jalani selama ini .
Gue akan melindungi calon kuntum lily itu sebisa gue , agar ia bisa mekar dengan indah dan layu tepat pada waktunya . Agar calon kuntum lily itu nggak mengalami nasib sama seperti lily sebelumnya yang terpaksa harus mati saat ia sedang berbunga dengan indahnya .
Seperti keinginan untuk berjuang agar bisa membeli rumah ini dengan duit gue sendiri.
Selalu ada jalan …